Dunia semakin berkembang luas, komunikasi dan persaingan merebak tanpa batasan. Terlebih adanya MEA, sehingga invasi Tenaga Kerja Asing(TKA) benar – benar nyata dari seluruh bidang pekerjaan. Indonesia is totally big market, dan sangat disayangkan jika digempur oleh TKA. Dibutuhkan ketrampilan dan kreativitas lebih bagi setiap penduduk bumi ini yang ingin tetap mampu bertahan menghadapi perkembangan dan tuntutan dunia.
Bangsa asing telah mempersiapkan SDM mereka yang telah terlatih dan berkompeten dalam masing-masing bidang, begitu pula dengan bangsa Indonesia yang seharusnya sudah bersiap menghadapi tantangan ini dengan dibuktikan kesiapan nyata bangsa. Kesiapan tersebut bisa mencakup segala bidang, terkhusus sebagai entrepreneur dan penggerak ekonomi negara ini.
Mahasiswa yang sekarang ini sedang berada pada zona nyaman liburan, menjadi target untuk mengubah negara menuju lebih baik. Dengan memanfaatkan momen liburan ini, PesMa Creative Preneur ‘Amily mempersembahkan program Santripreneur Camp sebagai bukti bakti PesMa untuk bangsa. Program ini Insya Allah akan diselenggarakan pada 21 Januari–28 Februari 2016. Camp ini berisi materi-materi kewirausahaan yang dibawakan oleh pemateri-pemateri yang berkompeten dalam bidang akademisi, dan praktisi. Santripreneur Camp juga menghadirkan tokoh-tokoh ternama di Malang seperti Bapak wakil wali kota Malang Gus drs. Sutiaji, Prof M. Bisri, M.S. selaku rektor Universitas Brawijaya, Prof Dr. Imam Suprayogo selaku mantan rektor UIN Malang, dan tokoh-tokoh lain yang sekaligus memberi motivasi untuk para peserta.
Program ini didesain dan didedikasikan untuk pengembangan potensi diri santri mahasiswa,
melejitkan kecerdasan intelektual, mengasah kepekaan emosional, kemandirian yang profesional dan ketajaman spiritual.
Untuk mendukung tercapainya tujuan Santripreneur Camp ini maka materi Resonance Leadership, Creative Preneurship, Communication Skills dan materi-materi pengembangan lain yang akan disampaikan oleh pemateri-pemateri pilihan panitia akan dijabarkan pada kesempatan Camp ini.
PesMa Creative Preneur ‘Amily juga mengundang santri mahasiswa dari PesMa lain khususnya kota Malang untuk sama-sama belajar menjadi Santripreneur yang membawa agama dan negara menjadi lebih baik.
Diharapkan program ini menjadi bukti nyata untuk segera tercapainya generasi mandiri bangsa.
Materi-materi yang disajikan pada Santripreneur Camp tahun ini, akan saya rangkum dalam liputan berikut ini.
1. Business Model Canvas
Memulai bisnis bagi sebagian orang merupakan hal rumit, tapi ada juga yang sebaliknya. Kuncinya ialah mengetahui secara detail bisnis kita, sehingga kita bisa mengetahui arah dan sumber berjalannya bisnis.
Business Model Canvas (BMC) ialah salah satu model bisnis to describe, to discuss, to design, to challenge, to improve, to innovate, to invent, pivot, dan to choose.
Prinsip dari bisnis model kanvas ini sejatinya terbagi menjadi dua kuadran yaitu kuadran kanan yang berisi sumber-sumber pendapatan dan kuadran kiri yang berisi struktur biaya. Kuadran kanan terdiri dari value preposition, customer relationship, channel, dan customer segments. Kuadran kiri terdiri dari Key Partners, key activities, dan key resources. Kuadran kanan sering kita sebut dengan sesuatu yang nampak, sementara kuadran kiri biasanya tidak nampak karena terkait dengan kuncinya bisnis.
Para santri di Pesma creative Preneur ‘Amily Malang sebagai calon santripreneur diperkenalkan dengan BMC sebagai pijakan agar bisnis bisa memperoleh profit. Jadi kuadran kiri harus lebih rendah dibanding kanan. Hal ini tentu bisa diketahui dengan menelaah BMC kita.
Dengan strategi yang benar, proses trial and error akan bisa diminimalisir sehingga efisien waktu yang terbuang pun kecil.
2. Internet Marketing
Zaman modern ditandai dengan semakin canggih dan cepatnya kita dalam mendapat informasi, zaman ini ada dengan merebaknya informasi dan teknologi yang menjuru di penjuru bumi.
Begitu pula dalam berbisnis, internet memudahkan para pelaku bisnis untuk memasarkan produknya melalui media online. Pemasaran konvensional yang memerlukan biaya dan waktu ekstra pun berpindah pada pemasaran modern atau dengan model “internet marketing”.
Internet marketing ialah salah satu strategi mudah dan murah mendapat pelanggan melalui median online. Pesma Creative Preneur ‘Amily menyelenggarakn pelatihan internet marketing yang juga termasuk dalam rangkaian Santripreneur Camp ini dilaksanakan pada 25–26 Januari 2016.
Dengan dibimbing Ust Rofiudin sebagai contoh pebisnis yang memasarkan Hadroh nya di website dan youtobe. Sementara Ust. Novianto juga sukses dalam memasarkan dagangan melalui website jualan online seperti olx, dan lain-lain. Ust Rofiudin dan Ust Novianto merupakan pemateri praktisi sehingga para santri bisa praktik langsung. Selain didukung praktik, Santri juga dibekali pengetahuan dari Ust. Muhtadzin sebagai pemateri yang menjelaskan teori-teori dan etika berbisnis online.
Internet sudah menjangkau dunia, produk kita yang biasa saja pun bisa mendunia dengan internet. Bergantung strategi kita bagaimana memasarkan. Diharapkan dengan pelatihan ini, santri calon Santripreneur dari Pesma Creative Preneur ‘Amily bisa “lanyah” dalam memasarkan produk.
3. Kiat Sukses menjadi Santripreneur, Kuliah sambil Bisnis
Kenalan Santri dengan birokrasi dan dunia kewirausahaan ini ada dalam rangkaian Santripreneur Camp sebagai bukti bakti PesMa Creative Preneur ‘Amily telah memasuki hari pertama. Kemarin (23/01), suasana masjid terlihat lebih ramai dengan diselenggarakannya Seminar “Kiat Sukses Menjadi Santripreneur, Kuliah Sambil Bisnis” dengan pemateri yang tidak tanggung-tanggung yaitu walikota Malang Gus Drs. Sutiaji dan R Purwono Tjokro Darsono, Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI).
Peserta baik ikhwan maupun akhwat terlihat memenuhi ruang masjid dengan pesona antusias. Terdapat perwakilan PesMa-pesma di Malang dan mahasiswa undangan yang juga ikut menimba ilmu pada majelis kemarin.
Bapak Purwono sebagai pemateri pertama menjelaskan kiat-kiat menjadi Santripreneur dengan memberikan bukti-bukti otentik video, foto, dan data beberapa tokoh yang sukses dengan tetap membawa Islam di dadanya. Sementara Bapak Sutiaji telah berbagi motivasi dan alasan-alasan mengapa seorang Santri sangat berpeluang besar menjadi bagian dari daftar Santripreneur dengan analogi bahwa manusia khususnya muslim adalah Khalifah (perpanjangan tangan Allah) di dunia, sehingga sudah seharusnya menjadi penguasa.
Seminar ini berjalan lancar hingga acara terakhir, meski sedikit keraguan muncul setelah mendengar bapak walikota hampir tidak jadi hadir, berbekal iman penuh di hati, puji syukur kembali dihaturkan pada Allah atas kuasa-Nya menghadirkan beliau untuk benar-benar bergabung di majlis kemarin.
Salam hangat dari calon Santripreneur, partisipasi pembaca kami nanti untuk bersama bertemu di puncak sukses Santri.
Reported by Munajah