Diposkan pada Halaqah, Uncategorized

Kemuliaan Rasulullah Muhammad SAW

Nabi Muhammad ialah Nabi akhir zaman yang telah memperjuangkan islam dengan berbagai metode, salah satunya ialah dengan peperangan. Tercatat bahwa beliau merupakan salah satu Rasul yang terpilih dari 124.000 Nabi dengan 300 an Rasul. 72 peperangan dilewati Nabi dengan terjun langsung di medan pertempuran. Beliau memberi kita teladan bahwa pemimpin seharusnya turun tangan dalam setiap kegiatan negara.

Nabi bersabda “Hidupku itu memperjuangkan kalian, matiku pun memperjuangkan kalian”
“Ketika hari Senin dan Kamis, aku dibangkitkan oleh Allah, Jika pada umatku kutemukan kebaikan, aku bersyukur pada Allah. Tapi ketika tidak menemukan kebaikan, aku meminta ampun pada Allah untuk umatku”.

Begitu cintanya Nabi Muhammad pada umatnya. Tidak hanya dalam hal akhirat, Nabi memberi kita kiat agar harta yang kita miliki bisa bermanfaat. Berikut kiat dari Nabi Muhammad :
1. Urusan dunia jangan sampai mengalahkan urusan akhirat.
Bukankah kita seringkali terlena dengan harta dunia, berpacu untuk bisa menjadi kaya tapi lupa akan kewajiban agama. Jika kita inginkan harta bermanfaat, seharusnya kita masih melabuhkan hati pada agama kita. Mana mungkin harta bermanfaat jika dasar pencariannya ialah rakus harta.
2. Jangan dari barang haram (merusak agama, merusak amal ibadah: terutama sholat)
1 suap makanan haram,
– sholat kita selama 40 hari dan 40 malam tidak diterima,
– merusak hati,
– merusak keturunan [tidak ada yang jadi shaleh)
3. Syaratnya zakat 2,5% setiap tahun. Zakat mal akan membersihkan harta kita.

Selain 3 syarat harta bermanfaat, Nabi juga memberi kita syarat, siapa saja yang berhak mendapat syafaat beliau di hari akhir kelak.
Nabi bersabda :
“3 golongan yg tidak dapat syafaatku
1. Orang yang tidak memperoleh warisanku (ilmu, sunnah, akhlaq)
– 1 Jam mencari ilmu lebih baik dari pada ibadah 1000 tahun,
Maksimal senggang waktu mencari ilmu 40 hari sekali
– sunnah Rasulullah yang paling beliau anjurkan ialah sholat berjamaah karena terdapat janji Allah bahwa sholat berjamaah tentu diterima Allah. Dalamnya ada 3 rahmat: pada imam, makmum, dirinya sendiri (Allah) . Sehingga kita mudah khusyuk, Allah mempermudah bagaimana cara kita khusyuk yaitu : pada iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in harus khusyuk.
Dua rakaat sholat dhuha : haji dan umrah yang mabrur, zakat setiap sendi kita yang wajib ada setiap hari
– sebelum lahir pun Nabi tidak menyakiti ibunya, bahkan lahir dengan bercelak dan sudah dikhitan

2. Berani pada orang tua
“Tidak akan mencium bau surga, orang yang berani (durhaka) pada kedua orang tua”. Jika orang tua sudah meninggal dunia : 1) menshadaqahi, niatkan untuk kedua orang tua, 2) membacakan ayat Al – Qur’an, 3) mendo’akan

3. Tidak mau membaca sholawat
Allah pun bershalawat untuk Nabi Muhammad, jadi sudah sepantasnya kita kita juga bershalawat.
Malaikat jibril berkata “barangsiapa umatmu membaca 1 hari 100 sholawat kepadamu, maka nanti aku akan menuntuntunnya saat di shiratal mustaqim”
Malaikat Mikail berkata” barangsiapa umatmu yang membaca 1 hari 100 sholawat, maka akan aku berikan 1 tetes air dari telagamu”
Malaikat Izrail “barangsiapa umatmu yang membaca 100 sholawat setiap hari, aku akan mencabut nyawa kita seperti mencabut nyawa para Nabi dan para Rasul”
Jadi cukup 100 sholawat seperti ini “Shollalahu ‘ala Muhammad” kita bisa mendapat kemudahan di atas, mulailah untuk rutin 100 sholawat setiap hari.

Jika kita sudah mengetahui begitu besarnya cinta Nabi pada kita, seharusnya kita menjaga diri dan harta sehingga pantas menerima syafaat beliau. Menjaga harta agar tetap bermanfaat dengan tiga cara di atas, serta menjaga diri dari perbuatan golongan yang tidak mendapat syafaat Rasulullah dengan cara menjauhinya.

Semoga kita termasuk dalam bagian golongan yang mendapat syafaat Rasulullah, aamiin.

Penulis:

Islam and family are in my heart forever

Tinggalkan komentar